Senin, 14 Januari 2013

PROPOSAL MINI
“KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI SEMEN “
TAHUN 2012
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
TINGKAT lll
DISUSUN OLEH:
KHOIRUL ANISA

PRODI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKes  PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami serahkan kepada Allah Swt yang telah mengutus Rasul – rasul Nya, karena berkat rahmat dari-NYA saya dapat menyelesaikan proposal mini dengan judul “KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI SEMEN” dengan baik. Proposal Mini ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
        Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu dan membimbing  saya dalam mata kuliah Metodologi Penelitian 1 .
        Akhirnya saya menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, karena itu tanggapan dan bimbingan dari Ibu khususnya, dari para pembaca umunya sangat saya harapkan demi kesempurnaan tulisan ini di masa yang akan datang. Atas semua tanggapan dan bimingan yang ikhlas terlebih dahulu saya ucapkan terimakasih.



Penulis 






i

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar .…………………………………………………………………………...…..i
Daftar Isi ...……………………………………………………………................................... ii
Bab I Pendahuluan
A.                Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1
B.                 Rumusan Masalah ……...……………………………………………………...2
C.                 Tujuan ...…………………………………………………................................ 2
D.                Manfaat …………………………………………………………………. ……3
Bab II Tinjauan Pustaka
            A. Pengertian Kesehatan Kerja ………………………………………….…………… 4
B. Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja…….…………...................................7
C. Contoh Sistem Manajemen K3 yang digunakan di beberapa Perusahaan CS……... 8
            D. Pencegahan dan Kontrol resiko …….. .…………………………………………… 9
Bab III Metode Penelitian
A.     Jenis Dan Desain Penelitian………………………………………………………11
B.     Populasi Sampel dan Sampling………..…………………………………………..11
BAB IV Penutup
A.       Kesimpulan……………………………………………………………………….13
B.        Saran……………………………………………………………………………...13
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….. …...14







ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang        

            Perusahaan-perusahaan telah berkomitment penuh untuk meningkatkan kinerja       keselamatan kerja dalam perusahaan mereka dan telah mencapai peningkatan yang     berarti.  Menyadari kenyataan ini, beberapa perusahaan semen memprakarsai Cement Sustainability Initiative (CSI) sebagai program yang disponsori oleh anggota dari World Business Council for Sustainable Development ( WBCSD) dimana saat ini, 16 (enam        belas) perusahaan semen secara bersama-sama yang mewakili lebih dari separuh industri         kelas dunia di luar China, mensponsori inisiatif ini.
            Di mulai pada akhir tahun 1999, Lembaga ini melaksanakan
            (1) Riset yang bersifat independen terhadap kinerja industri dan issue penting bagi                        kesinambungan yang dihadapi.
            (2) Seri dialog yang mendapat fasilitas dari para Stakeholder di 7 kota (Kairo, Kuritiba,     `Bangkok, Lisbon, Brussels, Washington DC dan Beijing).
             (3) Serirekomendasi independen untuk meningkatkan kinerja.
             (4) Agenda industri dari tindakan-tindakan yang terkait dengan isu-isu yang timbul
            ( Substudy  laporan CSI) .
            Menjamin kondisi kesehatan dan keselamatan kerja untuk karyawan dan kontraktor
                        merupakan dasar dari tanggung jawab sosial korporasi dan merupakan salah satu    dari
            isu penting di industri semen. Anggota CSI menyadari perlunya diberikan lebih
            banyak perhatian pada area ini di seluruh industri dan komitmen untuk memainkan
            peran utama dalam prosesnya.
            Sebagai latar belakang kutipan-kutipan berikut ini mengihtisarkan temuan CSI
            sebelumnya dalam hal keselamatan & kesehatan kerja ( Agenda Tindakan, 2004 ).

           

1
Prioritas terpenting bagi perusahaan semen yang berhubungan dengan kesehatan karyawan adalah jaminan kesehatan & keselamatan kerja, baik untuk pekerja maupun tenaga kontraktor. Industri semen belum semaju industri manufaktur berat lainnya dalam hal implementasi sistem K3, di masa mendatang Perusahaan semen perlu memikirkan desain area dan peralatan kerja yang aman dan inheren guna meminimalkan potensi kecelakaan. Sebagai tambahan, konsiten dengan prinsip pengembangan yang berkelanjutan, diketahui ada sejumlah isu lain mengenai kesehatan pekerja yang dapat dibantu oleh pihak Perusahaan, seperti pelatihan, pengembangan karir, peningkatan professional, penghargaan terhadap hak pekerja, kebebasan berkomunikasi dan berasosiasi, keseimbangan antara komitmen kerja dan kehidupan pribadi/keluarga, peningkatan dari perbedaan, larangan diskriminasi dan pelecehan. Langkah-langkah di atas akan memberi kontribusi pada produktifitas karyawan dan kesadaran kesehatan, juga loyalitas dan kebanggaan (yang dapat disimpulkan dari kesehatan karyawan;  July, 2002  ).


B.     Rumusan Masalah
            Apa itu Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Industri Semen beserta contohnya. Mahasiswa dituntut mengerti apa yang diperlukan dalam Kesehatan dan Keselamatan  Kerja.
Pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Industri Semen perencanaan suatu sumber daya baik itu sumber daya manusia/sumber daya perusahaan.
Tahapan dalam proses perencanaan K3 dimulai dari arah strategi perusahaan. Arah strategi perusahaan akan memberikan acuan mengenai profil dan kebutuhan pegawai yang perlu dipenuhi. Dengan demikian, diharapkan akan muncul adanya koneksi antara strategi K3 di masa depan dengan strategi pengembangan K3 yang akan dijalankan.

C.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
      Makalah ini dibuat agar mahasiswa dapat memahami dan mengerti dalam mata kuliah METODOLOGI PENELITIAN 1 dan dapat memberikan pengetahuan kepada kita sebagai pembaca serta mempelajari sebagai masalah yang kita bahas dalam metodologi penelitian 1.
                                                               2
2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui gambaran tentang k3 di industri semen.
b.      Untuk mengetahuh gambaran tentang manajemen K3 di industri semen.
c.       Untuk mengetahui kebijakan K3 di industri semen.

D.    Manfaat
1.      Merupakan salah satu usaha untuk memperdalam ilmu Metodologi Penelitian 1.
2.     Sebagai bahan masukan bagi penulis lainya yang melakukan penelitian dengan   mengankat makalah yang sama.
3.    Dapat di jadikan sebagai bahan masukan bagi industri dalam memberikan pelayanan K3 kepada kariyawan industri semen.













3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian
a.KesehatanKerja
     Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.
     Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin( ITB, 13 januari 2009 ).
Status kesehatan seseorang, menurut blum (1981) ditentukan oleh empat faktor yakni :
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik,             logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya   (ekonomi, pendidikan, pekerjaan).
2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
3. pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi, dan
4. genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
     “pekerjaan mungkin berdampak negatif bagi kesehatan akan tetapi sebaliknya pekerjaan dapat pula memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan pekerja bila dikelola dengan baik. Demikian pula status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya”.

                  



4
Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.
Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya (Suma’mur, 2004).

b.KeselamatanKerja
                 Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pengertian Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
                 Pengertian Hampir Celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan insiden (incident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah “near-miss” atau “near-accident”, adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses ( ITB, 13 januari 2009 ).

c. Pengertian Industri
                 Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk



                                                                      5
mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa ( Submitted by godam, 2006 ).

d.Pengertian Semen
                 Semen adalah salah satu substansi yang paling banyak digunakan di bumi, membuat
  semen merupakan proses enerji dan intensif dalam sumber daya yang membawa
  akibat terhadap lingkungan lokal maupun global serta akibat bagi keselamatan &
kesehatan ( Ringkasan laporan CSI tahun 2002 ).

       e. Faktor Risiko di Tempat Kerja
                 Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan kerja, seperti disebutkan diatas, dalam melakukan pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi bahaya serta resiko yang bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan serta lingkungan disamping faktor manusianya.
Istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan cedera atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh tenaga kerja atau instansi. Sedang kemungkinan potensi bahaya menjadi manifest, sering disebut resiko. Baik “hazard” maupun “resiko” tidak selamanya menjadi bahaya, asalkan upaya pengendaliannya dilaksanakan dengan baik.

Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja sangat dipengaruhi oleh:
     1. Beban Kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya penempatan          pekerja yang         sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan
     2. Kapasitas Kerja yang banyak tergantung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya.
     3. lingkungan Kerja sebagai beban tambahan, baik berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik, maupun aspek psikososial ( ITB, 13 januari 2009 ).


                                                               6
A.    Manajemen Kesehatan & Keselamatan
            Dalam Agenda tindakan, TF3 saat ini telah membuat draft study kompilasi mengenai praktek-praktek yang baik/percontohan dalam bidang K3 di industri semen. Dokumen ini menggariskan bagaimana Manajemen K3 dapat dan seharusnya dicapai tanpa menjadi beban berlebihan, dokumen ini memberikan panduan praktis mengenai praktek yang baik dari prosedur keselamatan dalam industri semen berdasarkan pengalaman yang ada dan berfokus pada kejadian fatal yang dilaporkan serta hasil investigasi dari penyebab kecelakaan. Secara bersamaan dokumen ini juga memberikan panduan kesehatan karyawan, berfokus pada masalah kesehatan yang paling umum dan yang secara khusus berhubungan dengan penggunaan dari bahan bakar pengganti (AFR). Banyak perusahaan yang tergabung dalam CSI telah mengimplementasikan panduan ini; walaupun telah diketahui sebagai suatu kebutuhan, hal ini penting untuk disebarluaskan pada industri dengan skala yang lebih luas dan stakeholders eksternal ( Health and safety, 2004 ).

Yang dilakukan oleh perusahaan – perusahaan terkemuka untuk k3 antara lain :
a.       Secara jelas menggambarkan apa yang diharapkan dari orang-orang dalam hal keselamatan Setiap jenjang karyawan, dari eksekutif yang paling senior hingga pekerja yang baru bekerja, secara jelas mengerti apa yang diharapkan dari K3. Terdapat standard yang khusus dan mengikat untuk setiap orang di semua jenjang kegiatan kerja utama. Tanpa standar yang mencukupi, sulit dilakukan pengukuran, evaluasi, koreksi atau rekomendasi yang berarti dari suatu kinerja.
b.      Menggabungkan keselamatan dalam proses bisnis sebagai suatu strategi operasional.
            Pimpinan di seluruh dunia telah menyadari bahwa sistem keselamatan yang dikelola          denganbaik akan memberikan strategi operasional untuk meningkatkan manajemen    secara keseluruhan. Dalam tahun-tahun terakhir organisasi-organisasi utama secara      signifikan telah menemukan bahwa aplikasi dan tehnik manajemen keselamatan bukan hanya mengurangi cidera dan penyakit namun juga terjadi peningkatan yang dapat            terukur dalam hal efisiensi, kualitas dan produktifitas.


7
c.       Menggunakan standar K3 secara proaktif.
            Konsultan manajemen terkemuka telah menekankan : “Jika Anda tidak dapat         mengukurnya, anda tidak dapat menegelolanya”. Inti dari manajemen keselamatan adalah
            mengukur kinerja dalam terminologi yang dapat diukur dan obyektif. Perusahaa-   perusahaan terkemuka secara standar menilai proses mereka untuk menentukan apakah       mereka telah cukup melakukan pengendalian resiko yang ada. Walaupun mereka    mendata ukuran keselamatan setelah ada konsekuensi atas kenyataan seperti yang diminta   misalnya oleh OHSA recordablerates dan lost time rate, mereka tidak hanya           mengandalkan laporan tersebut pada ”trailingindicator” ( Les smith, 2004 ).
                                                                     

B.     Contoh Sistem Manajemen K3 yang digunakan di beberapa Perusahaan CSI

Sebagai contoh kebijakan K3 secara umum, terlampir yang dipergunakan oleh perusahaan CSI.
Kebijakan K3 secara berkelompok mensyaratkan semua Manajer setempat untuk :
- Mematuhi semua peraturan K3
- Menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman bagi semua pekerja ( baik pekerja langsung     maupun tidak langsung)
- Secara terus menerus meningkatkan praktek K3 industri yang terbaik Kebijakan K3 group juga   mensyaratkan semua pekerja ( baik langsung maupun tidak  langsung) untuk  bekerja dengancara yang aman & sehat sebagaimana disyaratkan oleh hokum dan diperintahkan oleh Manajemen.
Contoh lain dari kebijakan K3 yang digunakan oleh perusahaan CSI :
            Perusahaan menempatkan nilai tertinggi pada jaminan keselamatan & kesehatan bagi
karyawan, sub-kontraktor , pihak ketiga, dan pengunjung kami. Sekalipun kinerja kami dibandingkan dengan Perusahaan yang terbaik dalam industri yang sama seperti misalnya industri pertambangan dan industri berat memperlihatkan bahwa kami belum melaksanakan K3 sebaik yang telah mereka terapkan, kami harus tetap meningkatkannya secara signifikan. Tujuan kami adalah untuk mencapai nihil kecelakaan yang menyebabkan kematian atau cacat permanen dan untuk secara substansial mengurangi kecelakaan yang menyebabkan kehilangan jam kerja (lost time injury). Perusahaan menerapkan tantangan untuk mencapai tujuan ini secara serius. Selama tahun 2002/2003 , Komite Eksekutif telah menunjuk K3 sebagai suatu fokus korporasi
8
yang utama. Kami telah menetapkan target dan standar K3 secara umum yang bersifat wajib bagi semua perusahaan dalam group, dalam hal ini termasuk kontraktor. Untuk membantu mencapai target dan standar ini, kami telah membuat suatu buku panduan K3 yang menggambarkan elemen utama, sistem dan prosedur sesuai dengan pendekatan kami. Kami juga telah membuat protokol audit penilaian standar untuk perusahaan kami guna keperluan memonitor kemajuan mereka dalam pencapaian standar dunia ( Health and safety, 2004 ).

C.    Pencegahan dan Kontrol resiko

a.      Peralatan Menetap dan Bergerak
            Instalasi baru didesain dan dibangun dengan mempertimbangkan keamanan operasi
dan keamanan personil perawatan.Instalasi dan peralatan yang bergerak harus diperlihara secara efektif, diuji dan dilakukan inspeksi, merupakan subyek untuk dikontrol secara rutin.

b.      Alat Pelindung Diri (APD)
            APD guna keperluan kerja harus diidentifikasi, kondisi di mana APD harus dikenakan harus ditentukan dan direncanakan secara sesuai dan dirancang meliputi training dan pengawasan untuk menjamin APD dikenakan (lihat Appendix data sheet penggunaan APD)

c.       Instruksi, peraturan dan prosedur
            Instruksi, peraturan dan prosedur dibuat sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara
aman, tanpa resiko pada kesehatan, dan sesuai dengan penilaian resiko, akan bersifat :
- Tertulis
- Selalu disesuaikan / diperbaharui
- Sesuai dengan peraturan hokum/regulasi
- Realistik
- Diketahui dan dimengerti oleh semua pihak yang terlibat
- Ditindaklanjuti dan dihargai
           


9
      d. Program Tanggap Darurat
            Semua lokasi kerja harus memiliki rencana tanggap darurat, yang berhubungan dengan sifat operasi mereka dan resiko yang telah dinilai. Rencana ini harus di perbaharui, jika diperlukan dikomunikasikan dan dipraktekan secara rutin. Latihan wajib dilakukan dan dilatih secara rutin mencakup skenario yang direncanakan atas resiko yang berpotensi tinggi. (lihat appendix untuk kebijakan tanggap darurat).
            Penelitian yang dilakukan di industri semen memperlihatkan bahwa 155 kasus cidera terbakar terjadi pada populasi dengan jumlah pekerja 3200 orang, umur pekerja 30 – 50 tahun (El-Megged dkk,1999) dengan jumlah total kerugian hari kerja sebanyak 4776 hari, rata-rata 31 hari per kasus. Penelitian ini menitikberatkan perlunya kebutuhan untuk menjamin kontrol yang efektif .
            Selama operasi berjalan normal; bahan mentah panas, produk antara dan produk akhir
ditampung dan menjadi pokok perhatian. Diketahui adanya resiko besar saat kontak yang
dimungkinkan terjadi saat operasi berjalan abnormal, kegiatan membersihkan sumbatan,
melaksanakan perbaikan/perawatan atau dalam kondisi emerjensi. Ini tidak selalu jelas
saat sesuatu alat/material panas atau tidak, resiko mencakup cidera yang dapat terjadi
pada orang (terbakar) atau kebakaran akibat kontak dengan bahan-bahan yang mudah
terbakar seperti oli, scaffold boards, tangga, kabel listrik.
           









10


BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Jenis dan Disain Penelitian
            Jenis penelitian yang digunakan yaitu Kuantitatif yang di terjemahkan dengan angka dan menggunakan rancangan case control dimana di observasi untuk kebelakangnya melalui pengukuran dan pengamatan pada saat yang bersamaan.

B.     Populasi Sampel dan Sampling
1.      Populasi
        Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas objek, subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulan (Sugiyono, 2005).
                        Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kariyawan yang bekerja di industri                                  semen dengan  jumlah pekerja 3200 orang  umur pekerja 30-50 tahun.
2.      Sampel
        Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (sugiyono, 2005).
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 3200 orang.
Dengan rumus sebagai berikut :
             N
n =                                                            3200
                                                     n =
       1 + N (d)²                                            161
                                                     n = 19 orang

                 3200
n =
           1 + 3200 (0,05)
                 3200
n =
           1 + 160

                                                      11
Jadi Besar sampel yang digunakan penelitian berjumlan 19 orang
Keterangan : N = Jumlah Populasi
                      D = Tingkat ketepatan (0,05)
                      n =  Jumlah Sampel
3.      Sampling
           Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampling dengan menggunakan closter sampling yaitu pengambilan sampel dimana pengelompokan sampel berdasarkan wilayah, lokasi, populasi, di gunakan (sugiyono, 2005)





















                                                          12
                                                BAB V
                                              PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Menjamin kondisi kesehatan dan keselamatan kerja untuk karyawan dan kontraktor merupakan dasar dari tanggung jawab sosial korporasi dan merupakan salah satu dari isu penting di industri semen. Anggota CSI menyadari perlunya diberikan lebih banyak perhatian pada area ini di seluruh industri dan komitmen untuk memainkan peran utama dalam prosesnya.
            Prioritas terpenting bagi perusahaan semen yang berhubungan dengan kesehatan karyawan adalah jaminan kesehatan & keselamatan kerja, baik untuk pekerja maupun tenaga kontraktor. Industri semen belum semaju industri manufaktur berat lainnya dalam hal implementasi sistem K3, di masa mendatang Perusahaan semen perlu memikirkan desain area dan peralatan kerja yang aman dan inheren guna meminimalkan potensi kecelakaan. Sebagai tambahan, konsiten dengan prinsip pengembangan yang berkelanjutan, diketahui ada sejumlah isu lain mengenai kesehatan pekerja yang dapat dibantu oleh pihak Perusahaan, seperti pelatihan, pengembangan karir, peningkatan professional, penghargaan terhadap hak pekerja, kebebasan berkomunikasi dan berasosiasi, keseimbangan antara komitmen kerja dan kehidupan pribadi/keluarga, peningkatan dari perbedaan, larangan diskriminasi dan pelecehan.

B.     Saran
1.      Bagi Tenaga Karyawan Industri Semen
           Diharapkan untuk selalu memakai APD saat bekerja agar terhindar dari marabahaya yang ada di sekeliling kita, dan supaya kesehatan para karyawan aman untuk yang akan dating.
2.      Bagi institusi dan Peneliti Lainya
           Diharapkan dimasa yang akan datang dilakukan penelitian lebih lanjut tentang K3 Pada Industri Semen.



13
DAFTAR PUSTAKA



              http://ifcln1.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/Content/environmentalGuidelines
http://ifcln1.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/AttachmentsByTitle/gui OHS/$FILE/OHSguideline.pdf
Sugiyono,2005.statistik untuk penelitian. Bandung : Alfabeta


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar