1. SOSIOLOGI
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Berikut
ini definisi-definisi sosiologi yang dikemukakan beberapa ahli:
1.
Emile Durkheim Sosiologi adalah
suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung
cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana
fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
2. Selo Sumardjan dan Soelaeman
Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial
dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
3. Soejono Sukamto Sosiologi
adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang
bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan
masyarakat.
4. William Kornblum Sosiologi adalah
suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya
dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
5. Allan Jhonson
Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu
sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana
pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
6. Menurut Roucek & Waren, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dengan kelompok sosial.
7. Menurut Soerjono Soekanto, sosiologi adalah ilmu yang kategoris, murni, abstrak,
berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat
umum.
8. Pitirim Sorokin Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral),
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial
lain.
9. Roucek dan Warren Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
10. William F. Ogburn dan Mayer F.
Nimkopf
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan
hasilnya, yaitu organisasi sosial.
11. J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers Sosiologi adalah
ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan
yang bersifat stabil.
12. Max Weber Sosiologi adalah
ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
13. Paul B. Horton Sosiologi adalah
ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan
kelompok tersebut.
Dari berbagai definisi diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa : Kesimpulannya sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara individu dengan individu, individu dengan masyarakat, dan
masyarakat dengan masyarakat.
Selain itu, Sosiologi adalah ilmu
yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola
hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum,
rasional, empiris serta bersifat umum.
Sejarah
istilah sosiologi
- 1842: Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.
- Émile Durkheim — ilmuwan sosial Perancis — berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Emile memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
- 1876: Di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology dan memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
- Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
- Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
Pokok bahasan sosiologi Pokok bahasan sosiolgi ada empat: 1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
2. Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.3. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah persmasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu.
4. Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.
Ciri-Ciri dan Hakikat Sosiologi Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.
- Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
- Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
- Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
- Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
- Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
- Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
- Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
- Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.
Kegunaan Sosiologi Kegunaan Sosiologi dalam masyarakat,antara lain:
- Untuk pembangunan: Sosiologi berguna untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian pembangunan
- Untuk penelitian: Tanpa penelitian dan penyelidikan sosiologis tidak akan diperoleh perencanaan sosial yang efektif atau pemecahan masalah-masalah sosial dengan baik
Objek Sosiologi Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
- Objek Material: Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
- Objek Formal: Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
- Objek budaya: Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
- Objek Agama: Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.
Ruang Lingkup Kajian Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkugan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain:- Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
- Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya;
- Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
2. Antropologi Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.Pengertian Anthropology
Anthropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Anthropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.Anthropologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan anthropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode anthropologi sekarang seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal.
Definisi Anthropologi menurut para ahli
- William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
- David Hunter: anthropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
- Koentjaraningrat: Anthropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
- Antropologi Fisik Antropologi fisik atau ragawi adalah suatu kajian antropologi yang menyelidiki manusia dari sudut jasmaninya. Kajian ini memiliki kaitan dengan bidang ilmu biologi karena berkenaan dengan manusia sebagai makhluk yang mempunyai asal-usulnya, perkembangan organik, struktur, serta kelompoknya (ras).
Dan antropologi fisik ini terpecah
menjadi 6 kajian utama, antara lain :
- Paleantropologi primat, yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang manusia yang sudah tidak ada lagi (hidup) di dunia ini/ tentang makhluk yang masih ada kaitannya dengan manusia. (ini merujuk kepada, catatan dari saya : guru yang bijak kadang mengutarakan pendapatnya bahwa beliau tidak setuju dengan teori tersebut dengan berbagai alasan yang logis).
- Evolusi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari perkembangan tipe manusia yang dimulai dari makhluk bukan manusia (ini merujuk kepada, catatan dari saya : guru yang bijak kadang mengutarakan pendapatnya bahwa beliau tidak setuju dengan teori tersebut dengan berbagai alasan yang logis).
- Antometri, yaitu studi tentang teknik pengukuran tubuh manusia.
- Somatologi, yaitu ilmu yang menelaah tentang variasi / keanekaragaman ras manusia melalui ciri-ciri tubuh manusia.
- Antropologi Rasial, yaitu ilmu yang mempelajari penggolongan manusia dan kelompoknya, sejarah ras, dan percampuran diantara masing-masing ras. (ngomong-ngomong jangan membeda-bedakan ras ya :-) dan pelajaran ini hanya untuk mempelajarinya. Bahkan ingatlah kita tercipta untuk saling mengenal)
- Studi tentang perbandingan dan pertumbuhan organik dan antropologi konstitusional. Yaitu suatu ilmu yang mempelajari predisposisi dari tipe tubuh manusia terhadap penyakit tertentu dan tingkahlaku khusus, seperti tingkah laku kriminal.
1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal tulisan. 2. Etnolinguistik antropologi adalah ilmu yang mempelajari pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi. 3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia. 4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.
Sejarah Seperti halnya sosiologi, antropologi sebagai sebuah ilmu juga mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya. Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase sebagai berikut:
Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
Manusia dan kebudayaannya, sebagai bahan
kajian Antropologi.
Sekitar abad
ke-15-16,
bangsa-bangsa di Eropa
mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika,
Asia, hingga ke Australia.
Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak
menjumpai suku-suku
yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian
mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala
sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri
fisik, kebudayaan,
susunan masyarakat,
atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku
asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnografi atau
deskripsi tentang bangsa-bangsa.Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.
Fase Kedua (tahun 1800-an) Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya
Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.Fase Ketiga (awal abad ke-20) Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.
Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)
Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa.
Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung.
Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.
Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.
RUANG LINGKUP ?
- Meliputi obyek studi tentang manusia sebagai makhluk antropos dan satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki kemampuan multi dimensional dan memiliki budaya dan tetap survive (tidak akan punah) dengan kemampuannya menciptakan sesuatu dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleka dan mampu beradaptasi pada lingkungannya, atas dasar kemampuan budayanya sepanjang masa
- Peserta didik diharapkan mampu mengimplementasikan teori-teori bidang studi antropologi budaya dalam praktek dan dalam kenyataan yang ada dalam suatu masyarakat dengan pelbagai perilaku yang khas.
- Mampu menjelaskan mengapa masyarakat memiliki dinamika yang selalu berubah dengan segala hal yang menyebabkan perubahan tersebut baik yang bersumber dari dalam masyarakat maupun karena kontak budaya dari lua
1. Dapat mengetahui pola prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat
secara Universal maupun pola prilaku manusia pada tiap-tiap masyarakat (suku
bangsa)
2. Dapat mengetahui kedudukan serta peran yang harus kita lakukan sesuai
dengan harapan warga masyarakat dari kedudukan yang kita sandang
3. Dengan mempelajari Sosiologi dan Antropologi akan memperluas wawasan
kita terhadap tata pergaulan umat manusia diseluruh dunia yang mempunyai
kekhususan-kekhususan ayng sesuai dengan karakteristik daerahnya sehingga
menimbulkan toleransi yang tinggi
4. Dapat mengetahui berbagai macam problema dalam masyarakat serta memiliki
kepekaan terhadap kondisi-kondisi dalam masyarakat baik yang menyenangkan serta
mampu mengambil inisiatif terhadap pemecahan permasalahan yang muncul dalam
lingkungan masyarakatnya.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut asalnya
katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή"
(Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang
artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Sejarah Psikologi
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno.Psikologi sendiri sebenarnya telah dikenal sejak jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup ( levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.Metode Psikologi
Beberapa metodologi dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut :- Metodologi Eksperimental Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif
- Observasi Ilmiah Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
- Sejarah Kehidupan (metode biografi) Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaaa, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan . Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif .
- Wawancara Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan angket yaitu:
- Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas
- interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviwee ( responden yang ditanyai)
- Terdapat interaksi langsung berupa face to facesehingga diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses interview dilakukan.
- Angket Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
- Pemeriksaan Psikologi Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.
- Metode Analisis Karya Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.
- Metode Statistik Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil; yang telah didapat.
Metode Psikologi Perkembangan
Pada Metode Psikologi Perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode khusus. pada metode umum ini pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari bawaan dan lingkungan khususnya kebudayaan. Sedangkan pada metode khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan dengan pendekatan eksperimen dan pengamatan.Psikologi kontemporer Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:
Psikologi
Fakultas
Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang
adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi
terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang meliputi berpikir, merasa, dan
berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita
mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas
imaginer, dan sebagainya.
Psikologi
Asosiasi Bagian
dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada
dasarnya adalah asosiasi
ide
yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera
dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan,
kontras, dan kedekatan.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.Fungsi psikologi sebagai ilmu
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:- Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
- Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
- Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.
Pendekatan perilaku
Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.Pendekatan kognitif Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.Pendekatan fenomenologi Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
Kajian psikologi Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
1. Psikologi perkembangan Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut2.Psikologi social Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
·
studi
tentang pengaruh sosial terhadap proses
individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
·
studi
tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa,
sikap
sosial,
perilaku
meniru
dan lain-lain
·
studi
tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok,
dan persaingan.
3. Psikologi kepribadian Adalah
bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi
sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak
masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial
dengan lingkungannya.4. Psikologi kognitif Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
Wilayah terapan psikologi
Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.1. Psikologi sekolah Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak
2. Psikologi industri dan organisasi Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya
3. Psikologi kerekayasaan Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error)
4. Psikologi klinis Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
1.Psikologi Umum (psikologi yg memepelajari kegiatan atau aktivitas psikis manusia pada umumnya yg normal dan beradab).
2.Psikologi khusus (psikologi yang mempelajari segi-segi kekhususan aktivatas psikis manusia) macam-macamnya:
a) Psikologi Perkembangan Yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang mencakup:
1. Psikologi anak (mencakup masa bayi) 2. Psikologi puber dan adolesensi (psikologi pemuda) 3. Psikologi orang dewasa 4. Psikologi orang tua
b) Psikologi social Yaitu psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktifitas-aktifitas manusia hubungannya dengan situasi sosial.
c) Psikologi pendidikan Yaitu psikologi yang menguraikan kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan . Misalnya, bagaimana dalam menarik perhatian agar dapat dengan mudah diterima.
d) Psikologi kepribadian dan tifologi Yaitu psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe kepribadian manusia.
e) Psikopatologi Yaitu psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak normal (abnormal).
f) Psikologi kriminil Yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas.
g) Psikologi perusahaan Yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU LAIN
1.Hubungan psikologi dengan sosiologi Psikologi dengan sosiologi memiliki hubungan satu sama lain yaitu sama-sama mempelajari manusia beserta tingkah lakunya.
2.Hubungan psikologi dengan biologi Baik biologi maupun psikologi sama-sama membicarakan manusia, pada segi-segi tertentu kedua ilmu ini ada titik pertemuan . misalnya soal keturunan, sifat,intelegensi, bakat, dll.
3.Hubungan psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Alam Metode ilmu pengetahuan alam mempengaruhi perkembangan meted dalam psikologi, karenanya para ahli beranggapan kalau psikologi ingin mendapatkan kemajuan haruslah mengikuti cara kerja yg di tempuh oleh ilmu pengetahuan alam.
4.Hubungan psikologi dengan ilmu filsafat Manusia merupakan obyek dari filsafat yang antara lain membicarakan soal hakikat kodrat manusia, tujuan hidup dll. Psikologi masih tetap mempunyai hubungan dengan filsafat terutama menenai hal-hal yang menyangkut sifat hakikat serta tujuan dari ilmu pengetahuanitu.
5.Hubungan psikologi dengan Paedagogiek Kedua ilmu ini hampir tidak dapat di pisahkan satu sama lain karena memiliki hubunga timbale balik, paedagogiek memberikan bimbingan hidup sedang psikologi menunjukkan perkembangan hidup manusia. Paedagogiek baru akan tepat sasaran, apabila dapat memahami langkah-langkah/ petunjuk psikologi
6.Hubungan psikologi dengan Agama Psikologi dan agama sangat erat hubungannya, mengingat agama sejak turunya kepaa Rosul diajarkan kepada manusia dengan dasar-dasar yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi psikologis juga. Tanpa dasar tersebut agama sulit mendapat tempat di dalam jiwa manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar