Kamis, 17 Januari 2013

Buta Warna

Buta warna : Mengapa terjadi,  bagai mana mengetahuinya
        Banyak anak yang terancam memiliki gangguan penglihatan. Deteksi dini sangat penting agar dapat memperbaikinya sebelum terlambat. Mata anak-anak memiliki jadwal pertumbuhannya sendiri sehingga bila sudah mencapai tahap tertentu maka gangguan mata menjadi sulit dikoreksi. Selain pemeriksaan oleh dokter anak atau dokter mata, para orang tua berperan penting untuk mendeteksi kelainan mata pada anak mereka, asalkan mereka cukup memahami tanda-tandanya.
Perkembangan penglihatan anak

Sistem visual anak berkembang sangat pesat pada 18 bulan pertama, yang kemudian menjadi sempurna pada usia 5 atau 6 tahun.
  • Pada saat lahir, bayi dapat melihat pola terang dan gelap, tetapi fokus masih kabur. Dunia bayi terdiri dari “ruang terbatas” yang tidak lebih jauh dari sekitar satu meter. Bayi yang berpenglihatan normal akan merespon wajah orang, khususnya wajah ibunya, yang menatapnya dari jarak dekat.
  • Antara usia 4-6 bulan bayi akan menggerakkan kepalanya, tidak hanya untuk mengikuti objek bergerak, tetapi juga ketika melihat ke arah objek lain.
  • Pada usia 6-8 bulan penglihatan bayi harus mantap dan lurus. Pada usia ini bayi sudah bisa melihat warna secara lengkap, meraih objek, dan kedua matanya sudah berkoordinasi dengan baik sehingga gerakan mata mulai terkontrol. Bayi Anda akan dapat memperoleh informasi visual dengan gerakan mata saja, sehingga gerakan kepala mengikuti benda sudah berkurang.
  • Pada 8-12 bulan bayi Anda akan menggunakan kedua mata bersama-sama untuk menilai jarak dan mengembangkan persepsi kedalaman.
  • Seiring pertumbuhan anak di usia 1 – 3 tahun, koordinasi tangan-mata akan meningkat dan anak mulai lebih memahami lingkungannya. Pada tahap ini, anak-anak mulai mengeksplorasi lingkungan mereka.
Masalah kesehatan mata anak
Ada berbagai masalah mata yang bisa menimpa anak pada tiap tahap pertumbuhannya. Kelainan mata pada usia di bawah satu tahun umumnya bersifat bawaan/kongenital.
  • Retinopathy of prematurity (ROP) yaitu kondisi di mana retina belum sempurna perkembangannya dan hanya sebagian yang terliputi pembuluh darah sehingga mudah rusak dan terlepas, menyebabkan kebutaan. Kondisi ini lebih umum pada bayi yang lahir prematur.
  • Infeksi konjungtivitis gonore pada bayi yang lahir melalui vagina ibu yang terkena gonore.
  • Katarak infantil yaitu kekeruhan di mata bayi yang baru lahir.
  • Glaukoma kongenital yaitu kondisi bawaan di mana saluran drainase mata tidak terbentuk dengan benar sebelum lahir.
Kelainan pada usia yang lebih lanjut disebabkan oleh gangguan perkembangan atau penyakit. Berikut adalah beberapa masalah kesehatan mata yang dapat menimpa anak:
  • Ambliopia (mata malas) adalah cacat kurangnya ketajaman visual yang tidak dapat sepenuhnya dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak. Dua penyebab umum ambliopia adalah persilangan mata dan perbedaan bias refraksi di antara kedua mata. Jika tidak diobati, ambliopia dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen pada mata yang terkena. Ambliopia harus dikoreksi pada usia pra-sekolah.
  • Strabismus (mata juling) adalah cacat visual di mana dua titik mata mengarah ke fokus yang berbeda. Salah satu mata bisa mengarah ke kanan, ke kiri, ke atas, atau ke bawah, sedangkan mata lainnya tertuju ke arah yang lain. Strabismus menyebabkan hilangnya persepsi kedalaman stereoskopik. Dengan deteksi dini, strabismus dapat dikoreksi dengan menutup mata yang berfokus benar sehingga memaksa mata yang tidak sinkron untuk bekerja. Operasi atau kacamata khusus juga dapat membantu penyelarasan mata.
  • Kelainan refraksi sehingga lensa mata tidak membiaskan atau memantulkan cahaya dengan benar, sehingga gambar tampak kabur. Rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisma/silindris adalah kesalahan refraksi yang paling umum.
  • Retinoblastoma adalah tumor ganas yang biasanya muncul dalam 3 tahun pertama kehidupan. Mata yang terkena mungkin kehilangan visual dan putih di pupilnya.
Tanda-tanda kelainan mata
Jarang menggerakkan mata, tidak menutup mata ketika di sinar matahari cerah, atau kurangnya respon yang konsisten terhadap wajah ibu adalah tanda bayi memiliki masalah penglihatan di kedua mata.  Keterlambatan tahapan penglihatan, keluhan mata, mata berair, suka menyipitkan/ mengedipkan mata atau mengerutkan alis, dan mata juling adalah tanda umum lainnya. Pemeriksaan oleh seorang ahli mata yang terlatih sangat dianjurkan jika tanda-tanda ini hadir. Terutama, waspadailah keterlambatan perkembangan berikut pada anak Anda:
  • Pada minggu pertama setelah kelahiran, bayi tidak mengarahkan pandangan ke arah cahaya atau sebaliknya, justru menghindari cahaya.
  • Pada usia satu sampai dua bulan belum menatap wajah ibunya.
  • Pada usia tiga sampai empat bulan tidak melihat tangannya. Dia tidak tersenyum pada wajah-wajah yang akrab.
  • Pada usia enam bulan tidak menangkap objek untuk dibawa ke mulutnya. Dia tampaknya tidak membedakan wajah-wajah akrab dengan orang asing.
  • Pada usia sembilan bulan tidak bereaksi terhadap gerakan tiba-tiba. Dia tidak mencari benda yang menghilang dari pandangannya.
Pada anak-anak usia sekolah, tanda-tanda berikut dapat hadir:
  • Ketidakmampuan melihat objek dari jauh
  • Ketidakmampuan membaca papan tulis
  • Sering menyipitkan mata
  • Kesulitan membaca
  • Duduk terlalu dekat dengan TV
Bagaimana menguji penglihatan anak Anda?
Cobalah meletakkan sebuah objek menarik di depan salah satu matanya dan mengamati bagaimana anak bayi Anda bereaksi terhadap objek itu. Objek tersebut bisa wajah Anda atau mainan kecil, misalnya boneka berwarna cerah. Reaksinya akan menunjukkan keberadaan dan kualitas penglihatan pada mata yang diuji. Dalam hal ini sebaiknya Anda tidak menggunakan objek yang berbunyi, misalnya lonceng kecil, karena akan sulit menentukan apakah bayi melihat atau mendengar lonceng.
Setelah balita mulai berbicara, dia dapat diajak berpartisipasi dalam proses pengujian. Gambar-gambar atau benda akrab, seperti mainan, boneka, dan lainnya dapat digunakan untuk menguji. Anak diminta mengidentifikasi objek yang ditunjukkan. Setiap mata harus diuji secara terpisah, dengan mata lain tertutup, karena itulah cara terbaik untuk mengetahui apakah ada perbedaan dalam kemampuan penglihatan.
Jika anak menunjukkan adanya masalah penglihatan, segera konsultasikan ke ahli mata profesional untuk mengidentifikasi dan menangani masalah visual yang ada. Diagnosis dini masalah mata adalah kunci utama keberhasilan koreksi atau penyembuhannya.
http://majalahkesehatan.com/pentingnya-memeriksa-kesehatan-mata-anak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar