Sebelum kita berlanjut ke inti artikel tentang kesehatan reproduksi, anda juga bisa membaca informasi kesehatan kami yang lain tentang penyebab vertigo, ciri kanker payudara. Baik kembali lagi tentang artikel kesehatan reproduksi pada manusia, Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Kesehatan Reproduksi |
Pada kesehatan reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Kesehatan reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual.
SISTEM KESEHATAN REPRODUKSI PADA PRIA
Pada sub judul kedua ini kita membahas terlebih dahulu tentang sistem kesehatan reproduksi manusia terlengkap pada jenis kelamin pria. Mari disimak bareng-bareng dibawah ini.
1. Corpus cavernosum penis
Corpus cavernosum penis salah satu dari dua bagian seperti spons pada jaringan ereksi yang berisi darah paling banyak saat penis mengalami ereksi. Bagian ini sama dengan corpus cavernosum clitoridis pada wanita. Batang penis memiliki jaringan ereksi berupa sepasang corpora cavernosa (secara harfiah berarti 'tubuh seperti gua') dengan struktur yang mirip.
2. Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper ialah sepasang kelenjar kecil eksokrin yang terdapat pada sistem reproduksi pria. Kelenjar Cowper terletak di belakang samping (posterior-lateral) bagian uretra yang bermembran di dasar penis. Kelenjar ini homolog dengan kelenjar Bartholin pada wanita.
Kelenjar Cowper menghasilkan cairan preseminal atau cairan praejakulasi, yaitu cairan transparan, tidak berwarna, kental yang dikeluarkan dari uretra ketika terjadi peningkatan hasrat seksual, sebelum terjadi ejakulasi. Cairan ini membantu melubrikasi uretra agar dapat dilalui spermatozoa, dan membantu menyingkirkan sisa urin serta benda asing lainnya.
3. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses gametogenesis pada pria dengan cara pembelahan meiosis dan mitosis. Spermatogenesis pada sperma biasa terjadi di epididimis. Sedangkan tempat menyimpan sperma sementara, terletak di vas deferens.
4. Uretra
Dalam kesehatan reproduksi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
Secara umum itulah keempat sistem kesehatan reproduksi yang terjadi pada pria, mungkin bisa dijadikan anda bahan referensi tugas dari sekolah atau kampus.
Cara Kerja Kesehatan Reproduksi Pada Wanita
Setelah diatas kita sudah membahas tentang sistem kesehatan reproduksi pria, dibawah ini kita akan membahas tentang sistem atau cara kerja kesehatan reproduksi secara umum saja, simak penjelasannya dibawah ini yang kami dapat dari wikipedia.
1. Endometrium
Dalam kesehatan reproduksi pertama ada Endometrium yaitu lapisan terdalam pada rahim dan tempatnya menempelnya ovum yang telah dibuahi. Di dalam lapisan Endometrium terdapat pembuluh darah yang berguna untuk menyalurkan zat makanan ke lapisan ini. pembuluh darah ini akan luruh dan menyebabkan terjadinya menstruasi pada wanita apabila tidak terjadi pembuahan ovum oleh sel sperma. Saat ovum yang telah dibuahi (yang biasa disebut fertilisasi) menempel di lapisan endometrium (implantasi), maka ovum akan terhubung dengan badan induk dengan plasenta yang berhubung dengan tali pusat pada bayi.
2. Kelenjar Bartholin dalam kesehatan reproduksi adalah kelenjar ganda yang terletak di bawah dan di kiri dan kanan dari pembukaan vagina pada wanita. Kelenjar ini menghasilkan lendir atau mukus untuk lubrikasi, terutama ketika peningkatan hasrat seksual, yang kemudian akan mendukung kegiatan seksual.
3. Korpus Luteum dalam kesehatan reproduksi adalah massa jaringan kuning di dalam ovarium yang dibentuk oleh sebuah folikel yang telah masak dan mengeluarkan ovumnya. Dalam rahim, korpus luteum akan menghasilkan hormon progesteron yang berguna untuk mengatur siklus menstruasi, mengembangkan jaringan payudara, menyiapkan rahim pada waktu kehamilan dan melindungi dari kanker endometrium pada wanita pasca menopause.
4. Selaput Dara
Selaput dara atau hymendalam kesehatan reproduksi adalah lipatan membran yang menutup sebagian luar vagina. Bentuk selaput dara paling umum adalah sabit. Setelah seorang wanita melahirkan, selaput dara yang tertinggal disebut carunculae myrtiformes. Selaput dara tidak memiliki fungsi anatomi yang diketahui. Selaput dara biasanya tidak rusak karena olahraga atau menggunakan tampon. Di saat seorang wanita mencapai usia pubertas, selaput dara menjadi elastis. Hanya 43% wanita melaporkan pendarahan ketika mereka pertama kali melakukan sanggama.
Yups, sekilas tentang info kesehatan reproduksi pada wanita, menjadi hal yang sangat wajib diketahui kita sebagai manusia, bahwa didalam reproduksi kita harus mengetahui seluk beluknya.
Kesehatan Reproduksi Secara Umum
Berdasarkan hasil konferensi Internasional kependudukan dan pembangunan, kesehatan reproduksi manusia terlengkap didefinisikan sebagai suatu kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi dan proses reproduksi.
Masyarakat, khususnya remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai pergaulan di kehidupan bersosial dan bermasyarakat.
Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mempunyai kesehatan reproduksi yang sehat di antaranya sebagai berikut.
a. Pengenalan mengenai sistem, proses, dan fungsi alat kesehatan reproduksi.
Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mempunyai kesehatan reproduksi yang sehat di antaranya sebagai berikut.
a. Pengenalan mengenai sistem, proses, dan fungsi alat kesehatan reproduksi.
b. Perlunya mendewasakan usia perkawinan serta mengadakan perencanaan dan pengaturan kehamilan.
c. Pengenalan bahaya narkoba dan minuman keras pada organ kesehatan reproduksi.
d. Pengenalan pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual dan kekerasan seksual serta cara menghindarinya.
e. Meningkatkan pemahaman agama serta terbuka dalam berkomunikasi mengenai masalah kesehatan reproduksi.
f. Pengenalan berbagai macam penyakit menular seksual (PMS) dan HIV-AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi.
Memberikan pemahaman dan pengetahun dasar mengenai kesehatan reproduksi selain bertujuan agar remaja memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab di masyarakat juga berguna agar terhindar dari penyakit menular seksual (PMS). Apakah PMS itu? Berikut akan diuraikan mengenai penyakit menular seksual (PMS).
PMS merupakan suatu infeksi atau penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS juga diartikan sebagai panyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS menyerang sekitar alat kelamin tetapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya.
Memberikan pemahaman dan pengetahun dasar mengenai kesehatan reproduksi selain bertujuan agar remaja memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab di masyarakat juga berguna agar terhindar dari penyakit menular seksual (PMS). Apakah PMS itu? Berikut akan diuraikan mengenai penyakit menular seksual (PMS).
PMS merupakan suatu infeksi atau penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS juga diartikan sebagai panyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS menyerang sekitar alat kelamin tetapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya.
Kebanyakan PMS dapat membahayakan organ-organ dalam kesehatan reproduksi. Pada wanita, PMS menghancurkan dinding vagina atau leher rahim, biasanya tanpa tanda-tanda infeksi. Pada pria, yang lebih dulu terinfeksi adalah saluran air kencingnya. Jika PMS tidak diobati dapat menyebabkan keluarnya cairan yang tidak normal dari penis dan berakibat sakit pada waktu buang air kecil. PMS yang tidak diobati dapat mempengaruhi organ-organ reproduksi bagian dalam dan menyebabkan kemandulan baik pada pria atau wanita.
Berikut akan dibahas satu persatu jenis-jenis PMS dalam hal kesehatan reproduksi.
a. Gonorhoe (Kencing Nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoea. Bakteri tersebut dapat menyerang pria maupun wanita.
Gejala seseorang yang terkena penyakit ini di antaranya akan terasa sakit sewaktu kencing karena dari saluran kencing keluar cairan kental berupa nanah. Infeksi kronis penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan baik pada pria maupun wanita. Penyakit ini dapat diturunkan kepada bayi yang dilahirkan dari orang tua yang mengidap gonorhoe. Bayi yang terinfeksi gonorhoe matanya tampak merah dan bengkak. Dalam waktu 1-5 hari setelah kelahiran, mata tersebut dapat mengeluarkan cairan yang kental sehingga bisa menyebabkan kebutaan apabila tidak segera diobati.
b. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan dapat menjangkiti pria maupun wanita. Gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan gonorhoe ditambah dengan terjadinya radang leher rahim pada wanita.
c. Infeksi Trikomonas
Sebuah infeksi umum yang terjadi terus-menerus di saluran kencing perempuan. Infeksi ini disebabkan oleh Protozoa Trichomonas vaginalis. Banyak terjadi di seluruh dunia dan terutama didiagnosis pada wanita berusia 16-35 tahun.
Pada wanita, infeksi ini menyebabkan peradangan di vagina sehingga banyak mengeluarkan cairan yang berwarna kuning dan berbau tidak enak. Gejala penyakit ini berupa peradangan saluran kencing. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopik dari cairan serta perlu diadakan identifikasi mengenai ada tidaknya parasit.
d. Sifilis (Raja Singa)
Penyakit ini disebabkan oleh Treponema pallidium, yaitu sebuah spirochet (bakteri yang berbentuk spiral). Perhatikan Gambar 10.22. Banyak terjadi di seluruh dunia, terutama dapat menyerang manusia usia 20-35 tahun. Lebih lazim terjadi di daerah perkotaan. Diperkirakan terdapat kenaikan jumlah penderita di beberapa negara industri seiring dengan meningkatnya penggunaan narkoba dan pelacuran. Penularan terjadi melalui kontak langsung antara luka (yang bernanah atau yang membengkak) di kulit dengan selaput lendir atau cairan tubuh (air mani, darah, cairan vagina) selama berhubungan seksual. Penularan bisa terjadi melalui transfusi darah bila donor berada dalam tahap awal infeksi tersebut. Infeksi bisa ditularkan dari seorang ibu hamil yang terinfeksi kepada bayi yang dikandungnya.
e. Herpes Genitalis
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe 2 (HSV-2). Gejala yang paling umum adalah bintil-bintil berisi cairan dan terasa sakit. Bintil-bintil dapat muncul di daerah sekitar alat kelamin atau dubur serta mulut. Bintil-bintil akan timbul selama 1-3 minggu, dan kemudian hilang. Beberapa waktu kemudian bintil-bintil akan muncul dan hilang secara berulang. Sebelum bintil-bintil muncul, alat kelamin terasa gatal atau panas. Setelah itu penderita akan mengalami gejala seperti flu. Walaupun infeksi herpes di kemaluan tidak bisa diobati, perkembangan klinisnya bisa dikurangi dengan pengobatan.
f. Kutil Kelamin
Penyakit ini disebabkan virus Papilloma manusia (HPV: Human Papilloma Virus). Kutil-kutil ini tumbuh di daerah kemaluan, tetapi dapat juga tumbuh di sekitar dubur.
g. Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS)
AIDS merupakan sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena menurunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di dalam tubuh, anda bisa baca ciri-ciri virus. HIV merupakan suatu virus yang menyerang sel darah putih manusia dan menyebabkan menurunnya kekebalan daya tahan tubuh, sehingga mudah diserang infeksi/penyakit.
Virus HIV ini dapat hidup di dalam 4 cairan tubuh manusia yaitu:
1) cairan darah, 3) cairan vagina,
2) cairan sperma, 4) air susu ibu.
Pelajari skema pada Gambar 10.22 agar Anda mendapat gambaran yang jelas tentang penularan HIV.
Keberadaan virus HIV membutuhkan waktu yang cukup lama (5 sampai 10 tahun) untuk dapat terdeteksi. Bentuk virus HIV dapat Anda amati pada Gambar 10.23. Keberadaan virus ini dalam darah terjadi tanpa menunjukan gejala penyakit tertentu dan keadaan ini disebut masa HIV positif. Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan kemudian memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, kemungkinan dalam tes pertama tersebut belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam darah. Hal ini disebabkan tubuh kita membutuhkan waktu 3-6 bulan untuk membentuk antibodi yang akan dideteksi oleh tes darah tersebut.
Masa ini disebut windowperiod (periode jendela). Dalam masa ini, bila orang tersebut ternyata sudah mempunyai virus HIV di dalam tubuhnya (walaupun belum bisa dideteksi melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV.
Secara umum tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada tahapan AIDS adalah:
a. berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat,
b. demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan),
c. diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
Selain itu, terdapat gejala-gejala tambahan berupa:
a. batuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan),
b. kelainan kulit dan iritasi (gatal),
c. infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan,
d. pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, seperti di bawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha. Perhatikan Gambar 10.24.
Itulah berbagai penyakit yang dapat ditularkan secara seksual. Demikian berbagai uraian yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Manusia Terlengkap. Sekiranya sudah memahami bab ini, Anda diharapkan mampu menjaga dan berhati-hati dalam bergaul, agar tidak terjebak dalam pergaulan bebas.
Sumber Artikel Dari : http://www.info-asik.com/2012/12/kesehatan-reproduksi.html#ixzz2I7yad9iJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar