TUGAS FARMAKOLOGI
GENTAMISIN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Nama : khoirul
Anisa
Nim
:10.4.0.1.0007
STIkes PAYUNG
NEGERI PEKANBARU
S1 ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT
T.A 2011 / 2012
1.
Gentamisin
antiobiotika golongan aminoglikosida yang mempunyai
potensi tinggi dan berspektrum luas terhadap bakteri gram positif dan gram
negatif dengan sifat bakterisid. Gentamisin mempunyai rentang terapi sempit,
bersifat nefrotoksik dan ototoksik serta mempunyai variabilitas farmakokinetik
interindividu cukup lebar, maka pemantauan obat dalam darah pada penderita
dengan gangguan fungsi ginjal adalah suatu kebutuhan agar keamanan dan efikasi
terapi tercapai. Hal ini juga penting karena profil dosis dan kadar gentamisin
dalam darah sukar diprediksi terutama kadar puncak dan waktu paruh eliminasi.
Efektivitas gentamisin diperoleh apabila kadar
puncak dalam serum berada dalam rentang 5-10 µg/ml. kadar puncak yang tinggi
secara terus menerus menyebabkan nefrotoksistas dan otoktoksistas. Pemberian
gentamisin dosis lazim dalam bentuk dosis berganda bolus intravena akan
menghasilkan kadar puncak dan kadar lembah. Efek terapi dihasilkan jika kadar
tersebut berada diantara kadar aman maksimum dan kadar efektif minimum. Dosis
empirik 80 mg bagi setiap penderita dengan berat badan bervariasi akan
menghasilkan dosis mg/kg BB/ hari yang juga bervariasi. Keadaan ginjal
penderita merupakan faktor yang paling menentukan dalam pencapaian kadar
tersebut. (4)
Obat ini diperoleh dari micromonospora purpurea dan
M.echinospora (1963).
Berkhasiat terhadap pseudomonas, proteus, dan stafilokokus yang
resisten untuk penisilin, maka obat ini sering digunakan pada infeksi dengan
kuman-kuman tersebut. Efek sampingnya lebih ringan dari pada streptomisin dan
kanamisin, agak jarang mengganggu pendengaran. (2)
2.
Penyakit yang diobati
Peritonitis
Pasien yang mengalami penyakit ini akibat adanya
dialisi peritoneal dapat memperoleh manfaat dari terapi gentamisin. Karena
konsentrasi antibiotik intraperitonial di bawah optimal dapat terjadi setelah
pemberian IM atau IV pada pasien yang menjalani dialysis, terapi pasien
tersebut harus dilanjutkan dengan menggunakan cairan yang mengandung sejumlah
gentamisin dalam konsetrasi yang sesuai.
3.
Efek samping
Efek samping paling penting dan berat pada pemakaian
gentamisin adalah nefrotoksisitas dan ototoksisitas irreversible. Pemberian
intratekal atau intraventrikular jarang digunakan karena dapat menyebabkan
peradangan lokal serta dapat mengakibatkan radikulitis dan komplikasi lain
Gentamisin diabsorpsi sangat lambat jika digunakan
dalam bentuk salep, tapi absorpsinya dapat lebih cepat jika krim digunakan
secara topikal, jika antibiotik digunakan pada daerah permukaan tubuh yang
luas, misalnya pada kasus luka bakar, konsentrasi plasma dapat mencapaii
4 µg/ml, dan 2% sampai 5% obat tersebut dapat dideteksi oleh urin.
4. INDIKASI
Septikemia (keracunan darah oleh bakteri patogenik dan atau zat-zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut), meningitis (radang selaput otak), infeksi saluran kemih, saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit, tulang, & jaringan lunak.
5. KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas.
Hipersensitivitas.
6. PERHATIAN
Gangguan fungsi ginjal.
Hamil & menyusui.
Interaksi obat : zat-zat lain yang bisa mengakibatkan ototoksis dan nefrotoksis, diuretika poten, dan neuromuskular bloker.
Gangguan fungsi ginjal.
Hamil & menyusui.
Interaksi obat : zat-zat lain yang bisa mengakibatkan ototoksis dan nefrotoksis, diuretika poten, dan neuromuskular bloker.
7. EFEK SAMPING
Ototoksisitas & nefrotoksisitas.
Ototoksisitas & nefrotoksisitas.
8. INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
9. DOSIS
# Dewasa : 3-5 mg/kg berat badan/hari.
Infeksi berat : dosis dinaikkan menjadi 5 mg/kg berat badan/hari.
# Anak-anak : 6-7,5 mg/kg berat badan/hari.
# Bayi : 7,5 mg/kg berat badan/hari.
# Bayi prematur dan bayi berusia kurang dari 1 minggu : 5 mg/kg berat badan/hari.
Diberikan dalam 3 dosis terbagi secara intramuskular/intravena.
# Dewasa : 3-5 mg/kg berat badan/hari.
Infeksi berat : dosis dinaikkan menjadi 5 mg/kg berat badan/hari.
# Anak-anak : 6-7,5 mg/kg berat badan/hari.
# Bayi : 7,5 mg/kg berat badan/hari.
# Bayi prematur dan bayi berusia kurang dari 1 minggu : 5 mg/kg berat badan/hari.
Diberikan dalam 3 dosis terbagi secara intramuskular/intravena.
10.Cara
Penyimpanan :
Simpan
di tempat sejuk dan kering
11 .Jenis :
Tablet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar