Selasa, 25 Desember 2012

Jangan Kekurangan Jangan Kelebihan Vitamin D




Boleh jadi banyak orang sudah tahu bahwa kekurangan vitamin D bisa membawa dampak yang buruk bagi tubuh, namun ternyata kelebihan vitamin jenis ini pun bisa merepotkan.
Sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Copenhagen, Denmark, baru-baru ini mendapati bahwa kadar vitamin D yang terlalu tinggi di darah bisa menyebabkan resiko kematian.
Seperti dilansir dari laman ScienceDaily, vitamin D adalah unsur yang sangat vital dalam upaya kalsium melekat di tulang kita, dengan vitamin D yang cukup, kita bisa terhindar dari kemungkinan tulang rapuh.
Tak cuma itu, vitamin D juga sangat bermanfaat untuk melawan penyakit jantung, depresi, dan beberapa jenis kanker. Namun ternyata berlebihan vitamin D justru membuat resiko seseorang untuk meninggal lebih tinggi daripada mereka yang kadar vitamin D di darahnya normal.
Dengan meneliti hasil tes darah terhadap 247.574 orang penduduk Copenhagen, para peneliti berkesimpulan bahwa angka kematian tinggi di kelompok pemilik darah dengan kadar vitamin D yang terlalu rendah dan terlalu tinggi.
Lantas, berapa kadar vitamin D yang “aman”?
Darshana Durup, salah seorang peneliti yang terlibat dalam penelitian ini, menyebutkan bahwa bila kadar vitamin D kurang dari 10nanomol/liter serum darah, angka kematian 2,31 kali lebih tinggi dari kondisi normal.
Lalu bila kadar vitamin D di serum darah lebih dari 140nanomol per liter, peluang kematian bisa meningkat hingga 1,42 dariapda kondisi normal.
Peneliti menyarankan bahwa kadar vitamin D yang paling rendah angka kematiannya adalah 50nanomol/liter serum darah.
http://www.ilmukesehatan.com

Penyakit Asam Urat

          
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti penyakit asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium.
Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih.
Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen. Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya banyak orang suka menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya.
Makanan sumber dari produk hewani biasanya mengandung purin sangat tinggi. Produk makanan mengandung purin tinggi kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal. Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya (sarden), dan jeroan merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong jeroan bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan –seperti hati, jantung, babat, dan limfa.
Konsumsi jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin. Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk butiran dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasa sangat sakit. Jeroan memang merupakan salah satu hidangan menggiurkan, di antaranya soto babat, sambal hati, sate jantung, dan kerupuk limfa. Tetapi salah satu dampaknya, jika tubuh kelebihan senyawa purin maka si empunya diri mengalami sakit pada persendian.
Penyebab penyakit Asam Urat
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder. Pada penyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh. Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
Kadar Normal asam urat
Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.
Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi. Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar. Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.
Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya. Penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah disebut dengan artritis gout atau artritis pirai. Artritis gout yang akut disebabkan oleh reaksi radang jaringan terhadap pembentukan kristal urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat penyakit dan gambaran klinis bersifat khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat langsung ditegakkan. Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi beberapa syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali, seperti mempunyai gejala yang khas penyakit gout, mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit gout, ditemukan asam urat dalam kadar tinggi dalam darahnya, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat yang berbentuk jarum.
Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.
Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersbut. Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah perempuan terkena asam urat. Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih. .

Mengenal Alergi Kulit

Mengenal Alergi Kulit


Mengenal Alergi KulitAlergi kulit merupakan masalah yang sering menyerang manusia.berbeda dengan penyakit kulit lainya alergi kulit cenderung sebagai masalah kulit kambuhan.jika tidak bisa menjaganya dengan baik,kulit kita bisa terserang alergi kulit dan itu pasti tidak menyenangkan.
Kulit merupakan bagian tubuh manusia yang sangat sensitif,fungsi dari kulit sebagai pelindung dari organ tubuh manusia menjadikan kulit sebagai salah satu bagian tubuh manusia yang harus dirawat dengan ekstra.jika tidak bisa,jadi hal itu juga akan mengganggu organ tubuh manusia yang lain.
Alergi kulit bisa datang karena faktor lingkungan ataupun dari dalam diri sendiri.faktor terbesar datang dari dalam diri manusia itu sendiri,seperti tidak bisa menjaga pola makan dengan baik.anda mungkin pernah mendengar seseorang yang terserang alergi kulit akibat mengkonsumsi udang.hal tersebut nyatanya memang tidak di lebih-lebihkan.faktanya udang memang mengandung zat yang dapat menyebabkan alergi pada orang-orang tertentu.
Alergi kulit berbeda dengan jenis luka pada kulit lainya seperti bekas luka terbakar,atau luka bekas penyakit kulit seperti bisul.oleh sebab itu penanganan alergi kulit juga berbeda dengan pengobatan jenis masalah kulit tersebut.umumnya salep menjadi pengobatan mujarab pada jenis penyakit kulit tersebut,begitupun dengan alergi kulit.namun hal yang mesti diperhatikan adalah kandungan dalam salep untuk mengobati alergi kulit berbeda dengan kandungan salep untuk mengobati penyakit kulit lainya.
Hampir setiap orang pernah mengalami alergi salah satunya alergi kulit.alergi merupakan reaksi yang dilakukan oleh tubuh karena adanya benda asing yang masuk kedalam tubuh,sistem kekebalan tubuh mulai bekerja.jika sudah demikian alergi kulit tidak dapat dihindari.
Protein khusus yang terdapat dalam benda asing penyebab alergi kulit tersebut dan bersifat tidak baik akan dikenali oleh jaringan tubuh.tubuhpun segera membentuk zat penawar untuk mengatasi protein khusus tadi.protein khusus dalam tubuh yang akan diserang dan akan dilumpuhkan disebut antigen,sedangkan zat penawar yang dikeluarkan tubuh diebut antibodi.
Alergi Kulit Dan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh hanya akan menghasilkan antibodi jika tubuh sudah diserang oleh benda asing.kalau sistem kekebalan tubuh bekerja dengan cepat dan mampu menghasilkan antibodi dalam waktu singkat,tentu tubuhpun akan pulih dengan segera.benda asing yang dapat dikenali sesaat setelah menyerang kulit,hal itu dapat menghindarkan anda dari alergi kulit.
Akan tetapi jika sistem kekebalan tubuh bekerja lamban,tentu reaksi negatif pun akan bermunculan.salah satu reaksi yang ditimbulkan itulah yang biasa kita kenal dengan alergi,begitupun dengan alergi kulit.
Mengenal Alergi Kulit
Ada berbagai macam alergi yang harus kita kenali,salah satunya adalah alergi kulit.alergi kulit tau yang biasa juga dikenal sebagai radang kulit atau eskema dermatitis merupakan reaksi alergi yang terjadi dibagian kulit berupa gatal atau ruam.alergi kulit,umunya terjadi akibat infeksi bakteri.biasanya penyakit ini tidak menular,namun dapat diturunkan kepada anggota keluarga.penyebab alergi atau yang biasa disebut alergen bisa bermacam-macam,misalnya makanan,obat,debu,cuaca,kosmetik,detergen,sabun mandi,kanji,ataupun pakaian aksesoris dan sebagainya.
Alergi kulit harus dibedakan dengan penyakit kulit biasa,karena penangananya pun akan berbeda.
Beberapa ciri dari alergi kulit diantaranya:
1. Kulit terasa gatal dan berwarna merah.
2. Muncul sisik dan ruam pada kulit.
3. Kelopak mata,alat kelamin atau mulut membengkak.
4. Kulit mulai mengering,terkadang sampai meradang atau melepuh.
5. Kulit yang telah melepuh dan berwarna merah terkadang pecah dan mengeluarkan cairan yang menyebabkan rasa gatal.

Hati-hati dalam Mengeluarkan Ingus

                Hati-hati jika Anda hendak membuang ingus, salah-salah dampak yang diberikan jauh lebih menyulitkan bagi kesehatan tubuh lebih parah. Memang menyebalkan ketika saluran pernapasan tersumbat, serasa ingin membuang dengan seketika secepatnya secara instan. Tak ayal hal keburu-buruan tersebut membuat kita jadi menekan sekuat tenaga hembusan napas lewat hidung keras-keras guna mendorong ingus keluar lewat lubang hidung. Mengejutkannya, ternyata aktivitas buang ingus cara tersebut ditemukan memiliki dampak sinusitis.
Sebagaimana yang dipelajari oleh dr. J. Owen Hendley dan beberapa pakar infeksi lain dari University of Virginia dan University of Aarhus di Denmark, kebiasaan membuang ingus dapat menyebabkan aliran balik ingus ke dalam rongga sinus. Tindakan membuang ingus dapat menyebabkan peningkatan tekanan yang cukup besar dalam rongga hidung lebih dari 7 kali lebih besar dibandingkan peningkatan yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Dengan mengetahui dampak negatif dari kebiasaan membuang ingus, sebaiknya kita harus berpikir berulang kali sebelum melakukannya. Namun, jika memang tidak tertahankan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengeluarkan ingus guna meminimalkan risiko aliran balik ingus ke dalam rongga sinus dan risiko perlukaan, yaitu:
  • hindari tindakan meniup hidung terlalu keras. Tiuplah rongga hidung secara perlahan
  • hindari tindakan meniup kedua rongga hidung sekaligus (“both-nostrils-open” blow). Tiuplah rongga hidung secara bergantian, sebaiknya menggunakan tisu yang dapat segera dibuang dibandingkan sapu tangan yang dapat berperan sebagai media transmisi kuman dari ingus yang dikeluarkan
  • ketika bangun tidur di pagi hari, terkadang timbul perasaan tidak dapat bernapas akibat sumbatan di salah satu ataupun kedua rongga hidung. Jika ingin membuang ingus, tunggulah selama 5-10 menit setelah Anda duduk sebelum melakukannya
  • perbanyaklah konsumsi cairan. Hal ini dapat memudahkan aliran ingus keluar. Selain itu, konsumsi obat dekongestan (pelega hidung tersumbat) atau pajanan uap panas juga dapat membantu
  • tidak lupa untuk selalu mencuci tangan setiap selesai membuang ingus.

HARAPAN BARU PENDERITA BUTA WARNA

KILAS - Edisi November 2009 (Vol.9 No.4) Farmacia
Ada harapan baru bagi para penderita buta warna khusus warna merah-hijau. Sebuah penelitian baru menunjukkan kemungkinan sebuah dunia baru bagi mereka yang selama ini hanya dapat mengenali warna tertentu. Penelitian ini dilakukan oleh Jay Neitz, seorang professor di University of Washington, bersama dengan rekan-rekannya. Mereka melakukan terapi gen pada monyet-monyet yang menderita buta warna merah-hijau. Terapi ini tidak menyebabkan efek sakit. Caraya, meraka menyuntikkan sebuah gen yang hilang ke dalam mata monyet yang memiliki buta warna merah-hijau. Gen tersebut diambil dari sebuah virus yang telah dilemahkan sehingga tidak lagi menimbulkan penyakit.

Para peneliti kemudian menguji monyet dengan mengukur respon mereka terhadap warna. Sekitar 20 minggu setelah pengobatan, monyet-monyet, yang masih hidup dan menyelesaikan studi dengan baik, tidak lagi mengalami buta warna dan bisa membedakan antara merah dan hijau.

Temuan ini kemudian dipublikasikan dalam Nature edisi online, 16 September 2009. Namun meski sukses terhadap monyet, para peneliti masih perlu untuk memastikan prosedur ini agar aman bagi manusia. "Bahkan meski 99 persen aman, itu belumlah cukup karena yang terlibat adalah mata, tapi inilah tantangan terbesarnya sekarang, yakni mentransformasi teknologi ini agar dapat digunakan pada manusia dengan sangat aman."

Buta warna dapat menjadi sangat tidak menyenangkan, membuat seseorang salah mengenali warna atau tidak dapat membaca grafik dan tabel. Lebih parah lagi kalau seseorang bahkan sulit membedakan warna merah dari hijau pada lampu lalu lintas. Lebih-lebih lagi dibidang pekerjaan. Dia tidak akan bisa menjadi polisi, pemadam kebakaran, sopir bus atau pilot. Bahkan, seorang mahasiswa kedokteran seringkali kecewa mendapati dirinya tidak dapat menjadi dokter mata.

Selama ini, sekitar satu dari 12 pria dan satu dari 230 wanita memiliki beberapa bentuk warisan buta warna. Mereka mengalami kesulitan membedakan antara beberapa warna karena reseptor di mata mereka kurang mampu merasakan perbedaan penuh antara warna-warna. Dua persen laki-laki memiliki bentuk yang paling parah mengenai buta warna ini.

Tidak ada pengobatan untuk buta warna, walaupun orang-orang dapat memakai kacamata khusus atau lensa kontak untuk membedakan secara lebih baik antara warna-warna. Tentunya temuan ini dapat menjadi harapan baru bagi mereka.

Selasa, 04 Desember 2012

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


infeksiJika tidak dikendalikan dan dicegah dengan sungguh-sungguh, infeksi bisa mengakibatkan kesakitan dan kematian. Orang-orang yang berada di lingkungan rumah sakit seperti pasien, petugas kesehatan, penunggu / pengunjung juga sangat berisiko terinfeksi. Penderita yang sedang dalam proses asuhan perawatan di rumah sakit, baik dengan penyakit dasar tunggal maupun penderita dengan penyakit dasar lebih dari satu, secara umum keadaan umumnya tidak/kurang baik, sehingga daya tahan tubuh menurun. Hal ini akan mempermudah terjadinya infeksi silang karena kuman-kuman, virus dan sebagainya akan masuk ke dalam tubuh penderita yang sedang dalam proses asuhan keperawatan dengan mudah. Infeksi yang terjadi pada setiap penderita yang sedang dalam proses asuhan keperawatan ini disebut infeksi nosokomial. Resiko infeksi di rumah sakit atau yang biasa dikenal dengan infeksi nosokomial merupakan masalah penting di seluruh dunia. Infeksi ini terus meningkat dari 1% di beberapa Negara Eropa dan Amerika, sampai lebih dari 40% di Asia, Amerika Latin dan Afrika. Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Salah satu jenis infeksi adalah infeksi nosokomial. Infeksi ini menyebabkan 1,4 juta kematian setiap hari di seluruh dunia. Saat ini infeksi nosokomial lebih dikenal sebagai Health-care Associated Infections (HAIs).
Untuk itu Rumah Sakit perlu menyusun program pencegahan dan pengendalian infeksi . Pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), sendiri merupakan salah satu bentuk dari program patient safety (keselamatan pasien).
Pelaksanaan peningkatan program PPI saat ini memiliki tantangan di masa mendatang. Jumlah rumah sakit dan fasilitas yankes sangat banyak dan terus bertambah, serta keterbatasan sumber daya manusia yang terampil di bidang HAIs. Untuk itu, perlu pelatihan–pelatihan agar didapat tenaga kesehatan yang profesional dan terampil.
Tujuan dari Program PPI adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya melalui pencegahan dan pengendalian infeksi; Melindungi sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat dari penyakit infeksi yang berbahaya; serta menurunkan angka kejadian Infeksi Nosokomial. Ruang lingkup dari program PPI meliputi Pencegahan Infeksi, Pendidikan dan Pelatihan, Surveilans, dan Penggunaan Obat Antibiotik secara Rasional.
Dalam Kepmenkes no. 129 tahun 2008 ditetapkan  suatu standar minimal pelayanan rumah sakit, termasuk didalamnya pelaporan kasus infeksi nosokomial untuk melihat sejauh mana rumah sakit melakukan pengendalian terhadap infeksi ini. Data infeksi nosokomial dari surveilans infeksi nosokomial di setiap rumah sakit dapat digunakan sebagai acuan pencegahan infeksi guna meningkatkan pelayanan medis bagi pasien (Kepmenkes, 2008).
Tim PPI dulu diawali dengan nama panitia infeksi nosokomial dengan keanggotaan dokter, perawat, bagian CSSD, Sanitasi & limbah dan bagian Linen. Sasaran / target inos saat itu meliputi pasien, petugas dan lingkungan RS. Pasien dibedakan menjadi pasien infeksius dan non infeksius. Petugas menganggap sumber infeksi dari pasien. Tahun 2007 panitia infeksi nosokomial berubah nama menjadi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (Tim PPI), dengan sasaran target lebih luas meliputi pasien, petugas, lingkungan RS & di sekitar RS, pengunjung RS, praktikan / Mahasiswa dan masyarakat di sekitar RS. Kebijakan Tim PPI tidak mengkategorikan pasien infeksius dan non infeksius, tetapi semua pasien dianggap infeksius, sehingga saat menangani/ melakukan tindakan prosedur ke semua pasien, petugas diharuskan memakai APD ( Alat Pelindung Diri).
Tim PPI RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta terdiri dari KPPI  (Ka Komite Pencegahan & Pengendalian Infeksi) dpimpin oleh dr. Moh. Wibowo, SpPD,  Ka Tim PPI / IPCO ( Infection Prevention and Control Officer) adalah dr. Imam Masduki, SpM. , MSc. , di bawahnya IPCN (Infection Preventif and Control Nurse) Arifiana, Skep. Ns dan IPCLN (Infection preventif and Control Link Nurse) yang dipimpin oleh supervisor di unit keperawatan. Anggota tim PPI yang lain adalah unit CSSD, Linen, Limbah & sanitasi.
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) bertugas membuat dan mengevaluasi kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, membuat SPO, menyusun serta mengevaluasi pelaksanaan program & pelatihan PPI, bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi Nosokomial, memberikan usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional di RS berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotika serta menyebar luaskan data resistensi antibiotika, memberikan masukan yang menyangkut Konstuksi Bangunan, Pengadaan Alat, Bahan Kesehatan, Renovasi Ruangan, cara pemprosesan alat, penyimpanan alat dan linin sesuai dengan prinsip PPI.
isi-handInfection Prevention Control Officer (IPCO) bertugas dalam berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar, menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilenss, mengindentifikasi, melaporkan kuman patogen dan pola resistensi antibiotika, bekerjasama dengan Perawat PPI memonitor kegiatan Surveilenss Infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB, membimbing dan mengajarkan praktek serta prosedur PPI yang berhubungan dengan prosedur terapi,  memonitor cara kerja tenaga Kesehatan dalam merawat Pasien dan membantu semua Petugas Kesehatan untuk memahami PPI.
Infection Prevention Control Nurse (IPCN) mempunyai tugas dan wewenang untuk mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di RS, memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SOP dan kewaspadaan isolasi, melaksanakan Surveilenss Infeksi dan melaporkan kepada KPPI, bersama KPPI melakukan Pelatihan Petugas Kesehatan tentang PPI di Rumah Sakit, melakukan Investigasi terhadap KLB dan bersama-sama KPPI  memperbaiki kesalahan yang terjadi, memonitor kesehatan petugas untuk mencegah penularan infeksi dari petugas kesehatan kepada pasien atau sebaliknya. menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus yang terjadi di RS, audit PPI terhadap Limbah, Loundry, Gizi dan lain-lain dengan menggunakan daftar titik, monitor pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional, mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilenss infeksi yang terjadi di Rumah Sakit, membuat laporan Surveilenss dan melaporkan ke KPPI, memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI, meningkatkan kesadaran Pasien dan pengunjung Runah Sakit tentang PPIRS, memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, Pengunjung dan keluarga tentang topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat (infeksi dengan insiden tinggi).
Infection Prevention Control Link Nurse (IPCLN) bertugas mengisi dan mengumpulkan formulir Surveilenss setiap pasien di Unit Rawat Inap masing-masing, kemudian menyerahkannya kepada Infection Prevention Control Nurse (IPCN), memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI pada setiap personil Ruangan di Unit Rawat masing-masing, memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya Infeksi Nosokomial pada Pasien, berkoordinasi IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, memberikan penyuluhan bagi pengunjung di Ruang Rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum paham, memonitor kepatuhan Petugas Kesehatan yang lain dalam menjalankan Standart Isolasi.
Kegiatan yang telah dilaksanakan PPI RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta meliputi gerakan cuci tangan ke seluruh pengunjung rumah sakit (indoor) dan ke masyarakat sekitar rumah sakit (outdoor) mulai dari depan istana negara, Jl. KHA Dahlan sampai Jl. Bayangkara dengan target sasaran tukang sapu jalanan, tukang becak, pedagang kaki lima, tukang parkir. Selain itu tim PPI mengadakan pelatihan in house untuk petugas medis, non medis dan cleaning service secara berkelanjutan. Kegiatan surveilen rutin dilakukan setiap hari di semua ruangan keperawatan pada semua pasien rawat inap. Surveilen ini dilakukan oleh IPCN dan IPCLN / supervisor di ruangan. Hasil surveilen mendapatkan data angka infeksi selama triwulan kemudian untuk selanjutnya dilaporkan ke direktur utama dan unit yang bersangkutan. Rumah sakit dikatakan mutu pelayanannya bagus bila angka infeksinya sedikit.
Hasil surveilance Tim PPI selama triwulan bulan Maret, April dan Mei tahun 2012 ditemukan angka kepatuhan Hand Hygiene dengan nilai 73 ( < 75 = Kepatuhan Minimal ). Hand Hygiene meliputi Handwash (mencuci dengan sabun + air mengalir) dan Handrub (mencuci dengan cairan berbasis alkohol ). Kegiatan ini perlu mendapatkan dukungan banyak dari manajemen dan seluruh karyawan, dengan sarana dan prasarana cairan handrub yang mudah terjangkau petugas. Motivasi bagi petugas untuk melakukan hand hygiene (cuci tangan) sebelum melakukan tindakan masih perlu ditingkatkan. (Arifiana-tim PPI).

Demam Denggi



Demam denggi adalah disebabkan oleh sejenis virus denggi. Ia merebak melalui gigitan nyamuk Aedes dan dianggarkan terdapat lebih daripada 100 juta kes penyakit denggi ini di merata dunia setiap tahun.

Tanda – Tanda Dan Symptom Demam Denggi

Bagaimanakah untuk mengetahui anda berkemungkinan menghidap denggi?
Pesakit biasanya akan mengalami tanda-tanda dan gejala ini selepas 5-6 hari gigitan nyamuk seperti:
  • Sakit kepala
  • Demam panas
  • Sakit sendi-sendi
  • Sakit tulang belakang
  • Sakit biji mata
  • Loya dan muntah-muntah
  • Ruam

Komplikasi Denggi

Apakah yang akan berlaku sekiranya anda tidak mendapatkan rawatan? Demam denggi terdiri daripada demam denggi biasa dan demam denggi berdarah yang boleh membawa kepada kematian. Demam denggi berdarah mempunyai tanda-tanda seperti di atas dan juga pendarahan seperti berikut:
  • Pendarahan di bawah kulit, pada hidung atau gusi
  • Mudah lebam
  • Ia boleh diikuti dengan pendarahan seluruh badan yang juga membawa maut

Apakah Rawatan Untuk Demam Denggi

Pada masa ini masih tiada rawatan khas untuk demam denggi. Pesakit yang mengalami tanda-tanda dan menunjukkan gejala-gejala demam denggi hendaklah mendapatkan rawatan dengan kada segera. Pesakit biasanya akan diberikan ubat demam serta dinasihatkan berehat malah digalakkan minum air. Pesakit akan dimasukkan ke dalam wad sekiranya disyaki menghidapi demam denggi berdarah.

Langkah Mengatasi Demam Denggi

Apa yang anda perlu lakukan untuk mencegah demam denggi? Terdapat pelbagai cara untuk mencegah penyakit ini daripada terus merebak dan menular di kawasan anda. Antaranya adalah seperti berikut:
Memastikan tiada tempat untuk pembiakan nyamuk
  • Membuang bekas yang boleh menyebabkan takungan air
  • Membela ikan di dalam kolam ikan untuk mengelakkan jentik-jentik
  • Pastikan saluran atap sentiasa mengalir
  • Pastikan semua pasu bunga dan bekas tadahan air dibuang setiap minggu
  • Pastikan tangki air, bekas tadahan hujan ditutup bersama penutup
Mengambil langkah-langkah melindungi diri untuk menggelakkan gigitan nyamuk seperti:
  • Memakai baju berwarna cerah dan berlengan panjang dan seluar panjang semasa keluar rumah
  • Pasangkan ubat lingkaran nyamuk dan ubat nyamuk elektrik di kawasan tertutup
  • Pastikan tingkap dan pintu sentiasa tertutup
  • Sapukan ubat penghalau nyamuk pada anggota yang terdedah dengan gigitan nyamuk
  • Menggunakan semburan serangga untuk membunuh nyamuk

Petua Demam Denggi

  • Minum air 100 Plus
  • Minum air jus buah Kiwi
  • Jus Tembikai
  • Jus Pegaga
  • Jus daun Betik
  • Jus Kurma
  • Air garam
  • Air buah kelapa
  • Sup ketam

Diabetes Militus

 DIABETES MILITUS

Bila Anda berusia di atas 45 tahun, atau lebih muda namun berisiko tinggi terkena diabetes –misalnya, karena salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki diabetes atau berat badan Anda di atas normal– waspadalah! Diabetes selalu mengintai Anda. Semakin hari, semakin banyak orang Indonesia yang menderita diabetes tipe-2 (diabetes yang dimulai pada saat dewasa). Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah penderita diabetes tipe-2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 lalu mencapai 21,3 juta orang. Bandingkan dengan tahun 2000, yang jumlah penderitanya baru mencapai 8,4 juta orang.
Diabetes tipe-2 dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin. Meskipun ada unsur gangguan sekresi insulin dari sel-sel beta pankreas, cacat utamanya adalah ketidakmampuan tubuh untuk merespon insulin dengan baik. Pankreas telah bekerja keras untuk memproduksi insulin lebih banyak, tetapi jaringan tubuh (misalnya, otot dan sel-sel lemak) tidak merespon dan tidak peka terhadap insulin. Pada titik ini, diabetes terjadi di mana kadar gula darah melambung di atas normal. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi pada akhirnya akan menimbulkan banyak komplikasi kesehatan yang serius.Morro Bay, CA High School Physical Education class - teen girls run up and down the Morro Strand State Beachphoto © 2009 Mike Baird | more info (via: Wylio)
Untungnya, Anda bisa mencegah diabetes tipe-2 melalui perubahan gaya hidup. Melakukan beberapa perubahan sederhana dalam gaya hidup Anda sekarang dapat membantu Anda mencegah dan mengendalikan diabetes. Pertimbangkan 10 tips pencegahan diabetes berikut:

1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik

Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang lebih gemuk.
Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang. Penelitian menunjukkan bahwa baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat membantu mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari program fitness yang meliputi keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak manfaat olahraga yang independen terhadap penurunan berat badan. Namun, bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya meningkat secara substansial.

2. Dapatkan banyak serat dalam makanan

Makanan berserat tidak hanya mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan kontrol gula darah tetapi juga menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga berat badan ideal dengan membantu Anda merasa kenyang. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi serat yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah dedak padi atau bekatul.

3. Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian

Meskipun tidak jelas mengapa, biji-bijian dapat mengurangi risiko diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah studi pada lebih dari 83.000 perempuan, konsumsi kacang-kacangan (dan selai kacang) tampaknya menunjukkan beberapa efek perlindungan terhadap pengembangan diabetes. Wanita yang mengonsumsi lebih dari lima porsi satu ounce kacang per minggu menurunkan resiko terkena diabetes dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsi kacang sama sekali.

4. Turunkan berat badan

Sekitar 80% penderita diabetes kegemukan dan kelebihan berat badan. Jika Anda kelebihan berat badan, pencegahan diabetes dapat bergantung pada penurunan berat badan. Setiap kg Anda kehilangan berat badan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang. Juga, mereka yang kehilangan sejumlah berat setidaknya 5 sampai 10 persen berat badan awal dan berolahraga secara teratur mengurangi risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun.

5. Perbanyak minum produk susu rendah lemak

Data mengenai produk susu rendah lemak tampaknya berbeda-beda, tergantung apakah Anda gemuk atau tidak. Pada penderita obesitas, semakin banyak susu rendah lemak yang dikonsumsi, semakin rendah risiko sindrom metabolik. Secara khusus, mereka yang mengonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu tersebut seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari 10 porsi seminggu. Menariknya, hubungan ini tidak begitu kuat pada orang yang ramping.

6. Kurangi lemak hewani

Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 42.000 orang, diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan permen, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hampir dua kali dari mereka yang makan diet sehat. Hal ini independen terhadap berat badan dan faktor-faktor lain.

7. Kurangi konsumsi gula

Konsumsi gula saja tidak terkait dengan pengembangan diabetes tipe 2. Namun, setelah disesuaikan dengan berat badan dan variabel lainnya, tampaknya ada hubungan antara minum minuman sarat gula dan pengembangan diabetes tipe 2. Wanita yang selalu minum satu atau lebih minuman bergula sehari memiliki hampir dua kali lipat risiko terkena diabetes daripada wanita yang hanya kadang-kadang atau tidak minum minuman bergula.

8. Berhenti merokok

Merokok tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan menyebabkan kanker paru-paru tetapi juga terkait dengan pengembangan diabetes. Merokok lebih dari 20 batang sehari dapat meningkatkan risiko diabetes lebih dari tiga kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok. Penyebab pasti untuk hal ini belum diketahui dengan baik. Kemungkinan merokok secara langsung menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin. Selain itu, ada hubungan antara merokok dan distribusi lemak tubuh. Merokok cenderung mendorong bentuk tubuh “apel” yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.

9. Hindari lemak trans

Hindari mengonsumsi lemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji. Minyak tersebut berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe- 2.

10. Dapatkan dukungan

Dapatkan teman, keluarga atau kelompok yang membantu Anda dalam mencegah diabetes. Mereka dapat mendukung Anda dalam mempertahankan gaya hidup sehat baru Anda.

Selasa, 20 November 2012

DIARE


            Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan.
            Defenisi Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih.
            Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
            Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga sering kali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
            Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual muntah, rasa haus, menurunya nafsu makan, badan lemas dan lesu dan gelisah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut sering berbunyi.
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
  • Diare pada balita
  • Diare menengah atau berat pada anak-anak
  • Diare yang bercampur dengan darah.
  • Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
  • Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.
  • Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit)
  • Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.
 Penyebab Diare:
a. Minum air tidak dimasak
b. Makan jajanan kurang bersih
c. Makan dengan tangan yang kotor
d. Berak disembarang tempat
e. Mengguankan air kotor untuk keperluan sehari-hari
f. Makanan tidak ditutup sehingga dihinggapi lalat dan terkena debu dan kotoran
g. Ikan, jamur atau singkong dan makan makanan yang mengandung racun
h. Makanan dan minuman yang basi atau menggunakan zat pewarna berlebihan

Bahaya Diare:
a. Zat-zat gizi hilang dari tubuh
b. Penderita akan kehilangan cairan tubuh
c. Seseorang dengan diare tidak merasa lapar
d. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas
e. Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak

Beberapa cara penggulangan diare antara lain:
  1. Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.
  2. Terapi rehidrasi oral: Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh.
  3. Hamburger : Sebuah mitos perkotaan mengatakan bahwa dengan memakan hamburger seminggu menjaga pencernaan akan tetap lancar.
  4. Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit.