Diare (atau dalam bahasa
kasar disebut menceret) adalah
sebuah penyakit
di mana penderita mengalami rangsangan buang
air besar yang terus-menerus dan tinja atau
feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan.
Defenisi
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah penyebab nomor satu
kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh
balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Diare adalah
buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih.
Hal
ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus
besar. Sebagai bagian dari proses digestasi,
atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan
sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan
sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material
yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang,
penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare
kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi
juga sering kali akibat dari racun bakteria.
Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia,
pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari
dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi,
diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat
mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Gejala yang biasanya ditemukan
adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual muntah, rasa haus, menurunya nafsu makan, badan lemas
dan lesu dan gelisah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut sering berbunyi.
Diare di
bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
- Diare pada balita
- Diare menengah atau berat pada
anak-anak
- Diare yang bercampur dengan darah.
- Diare yang terus terjadi lebih
dari 2 minggu.
- Diare yang disertai dengan
penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dan
lain-lain.
- Diare pada orang yang bepergian
(kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit)
- Diare dalam institusi seperti
rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.
Penyebab Diare:
a. Minum air tidak dimasak
b. Makan jajanan kurang bersih
c. Makan dengan tangan yang kotor
d. Berak disembarang tempat
e. Mengguankan air kotor untuk keperluan sehari-hari
f. Makanan tidak ditutup sehingga dihinggapi lalat dan terkena debu dan kotoran
g. Ikan, jamur atau singkong dan makan makanan yang mengandung racun
h. Makanan dan minuman yang basi atau menggunakan zat pewarna berlebihan
a. Minum air tidak dimasak
b. Makan jajanan kurang bersih
c. Makan dengan tangan yang kotor
d. Berak disembarang tempat
e. Mengguankan air kotor untuk keperluan sehari-hari
f. Makanan tidak ditutup sehingga dihinggapi lalat dan terkena debu dan kotoran
g. Ikan, jamur atau singkong dan makan makanan yang mengandung racun
h. Makanan dan minuman yang basi atau menggunakan zat pewarna berlebihan
Bahaya
Diare:
a. Zat-zat gizi hilang dari tubuh
b. Penderita akan kehilangan cairan tubuh
c. Seseorang dengan diare tidak merasa lapar
d. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas
e. Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak
a. Zat-zat gizi hilang dari tubuh
b. Penderita akan kehilangan cairan tubuh
c. Seseorang dengan diare tidak merasa lapar
d. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas
e. Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak
Beberapa
cara penggulangan diare antara lain:
- Mencoba makan lebih sering tapi
dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau
minum terlalu cepat.
- Terapi
rehidrasi oral:
Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh.
- Hamburger : Sebuah mitos perkotaan mengatakan bahwa dengan
memakan hamburger seminggu menjaga pencernaan akan tetap lancar.
- Menjaga kebersihan dan isolasi:
Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran
penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar