Minggu, 13 Januari 2013

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI

KATA PENGANTAR
  
Puji syukur kami serahkan kepada Allah Swt yang telah mengutus Rasul – rasul Nya, karena berkat rahmat dari-NYA saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “KASUS TENTANG KEKERASAN ATAU PERKOSAAN PADA PEREMPUAN DAN MENGANALISA KASUS” dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
        Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu dan membimbing  kami dalam mata kuliah Kesehatan Reproduksi .
        Akhirnya saya menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, karena itu tanggapan dan bimbingan dari Ibu khususnya, dari para pembaca umunya sangat kami harapkan demi kesempurnaan tulisan ini di masa yang akan dating. Atas semua tanggapan dan bimingan yang ikhlas terlebih dahulu kami ucapkan terimakasih.






 DAFTAR ISI

Kata pengantar  ……………………………………………………………….. i
Daftar isi  ……………………………………………………………………….ii
Bab 1   Pendahuluan 
1.1    Latar Belakang Masalah  ………………………………………1
1.2    Tujuan  …………………………………………………………2
1.3    Manfaat  ………………………………………………………..3

       Bab 11 isi Kekerasan Terhadap Perempuan  …………………………………..4
                        2.1  Analisa…………………………………………………………..5
                        2.2  Kasusnya …………………………………………………….....6

       Bab 111  Penutup ……………………………………………………………….7

                        3.1  Kesimpulan…………………………………………………….....8
                        3.2  Saran……………………………………………………………...9

       Daftar Pustaka  ………………………………………………………………….10







BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Permasalahan
      
        Masyarakat Indonesia sebagai masyarakat agraris, pada umumnya mempunyai tradisi menggunakan tumbuhan untuk kegiatan ritual, perawatan tubuh, dan pengobatan penyakit yang didapat secara turun menurun.  Penggunaan tumbuhan untuk ketiga jenis kegiatan tersebut relatif masih dilakukan secara Tuhan menciptakan makhluk berlainan jenis, ada laki – laki dan perempuan. Kedua makhluk ini dikarunia kelebihan dan kekurangan, dimana masing – masing didasarkan pada kemampuan dan kapasitasnya. Perempuan dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya kerap kali menjadi objek tindakan kekerasan. Kekerasan yang dialami oleh kaum perempuan ada yang bersifat fisik, mental ( psikis ), seksual serta penelataran dalam rumah tangga.
       Salah satu persoalan yang sering muncul dipermukaan dalam kehidupan masyarakat adalah kejahata pada umumnya, terutama mengenai perkosaan,  kekerasan dan penganiaayaan  .


1.2    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan penelitian
1.      Hak atas kebebasan dan keamanan yang brkaitan dengan kehidupan reproduksinya.
2.      Hak untuk bebas penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan dan pelecehan seksual.
         2.    Manfaat penelitian
                  1.      Merupakan salah satu usaha untuk mengetahui hak dari kekerasan atau perkosaan.
                  2.      Sebagai bahan masukan bagi penulis lainya yang melakukan penelitian  dengan                                        mengangkat masalah yang sama.

BAB II 
ISI

DEPOK, KOMPAS.com — Perasaan trauma menggunakan angkutan kota (angkot) semakin meluas. Rasa trauma ini tidak hanya melanda keluarga korban pemerkosaan R (25). Marieska (24), karyawan swasta sebuah perusahaan di Jakarta, tidak berani menggunakan angkot pada malam hari.
Dia memilih pulang bersama rekan kerjanya menuju rumahnya di Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok.
"Kemarin, ibu saya kena copet saat dalam perjalanan di Jalan Raya Sawangan. Ketika turun, dompet milik ibu sudah hilang. Isinya uang Rp 600.000, dua kartu ATM, dan kartu tanda penduduk," kata Marieska, Rabu (21/12/2011) malam.
Peristiwa itu terjadi Selasa (20/12/2011) siang di angkot D-03 (Terminal Depok-Parung). Ibu Marieska, Silvia Rahayu (51), tidak mengira bakal menjadi korban pencopetan. Dia menduga seorang penumpang bapak-bapak berpakaian rapi sebagai pelaku pencopetan sebab tidak ada orang lain lagi yang berdekatan dengan ibunya ketika kejadian.
Setelah pencopetan berlangsung, Marieska mengecek ke bank yang menerbitkan kartu ATM-nya. Ada dua transaksi yang sempat terekam menurut pihak bank. Namun, transaksi tersebut gagal karena salah nomor pin. "Syukurlah saya segera memblokirnya," katanya.
Peristiwa ini semakin mengurangi kepercayaan warga terhadap keamanan di dalam angkot. Pada hari Rabu (14/12/2011) dini hari, R yang juga pedagang sayur dirampok dan diperkosa dalam angkot M-26 ketika akan berbelanja ke Pasar Kemiri Muka. Hingga saat ini polisi masih mengejar pelaku pemerkosaan tersebut.


 Analisa kasus:
·         RasaTrauma menggunakan angkutan kota semakin meluas
Kasus nya tidak langsung dilaporkan ke pihak polisi
·         Masyarakat sebaiknya hati – hati dalam memilih angkot dan jangan memilih angkot yg berkaca film hitam .

Deskiriminasi Gender
·         Termasuk gender violence
Karna terjadinya kasus pemerkosaan di dalam angkot.

Hak- hak kespro
·         Tidak adanya kenyamanan di angkutan kota pada sekarang ini.
·         Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan reproduksinya,
·         Hak untuk bebas dari pemerkosaan dan pelecehan seksual.


Pemerkosaan Masal Warga Keturunan Tionghoa
  
          Kasus perkosaan warga keturunan saat kerusuhan, pertengahan Mei lalu, di Jakarta dan Solo, bukan tindak kriminal biasa. Perkosaan ini sangat terencana, sistematis dan sarat dengan muatan politik. Setidaknya inilah kesimpulan sementara beberapa organisasi perempuan, diantaranya: Masyarakat Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Kalyana Mitra, Mitra Perempuan, Koalisi Perempuan, dan Dharma Wanita.
      168 kasus perkosaan terhadap warga keturunan Tionghoa terjadi saat kerusuhan Mei lalu - dua puluh diantara korban itu tewas karena terperangkap api dan dibunuh - dilakukan oleh kelompok (yang tidak menginginkan perubahan) tertentu yang terlatih. Mereka sengaja melakukan itu agar muncul tuduhan bahwa aksi massa yang menuntut reformasi telah cacat oleh kasus perkosaan. Bahkan tidak menutup kemungkinan masih satu paket dengan peristiwa penculikan dan penembakan di Universitas Trisakti.
Tim relawan membuktikan, perkosaan itu tidak dilakukan oleh orang awam karena kebencian terhadap warga keturunan. Apalagi karena kesenjangan sosial. Perkosaan itu semata-mata dilakukan untuk merusak citra gerakan yang menginginkan perubahan.
      Teror mental seperti ini sangat efektif untuk meredam gerakan-gerakan yang ingin melakukan perubahan, seperti yang terjadi di Timor-Timur, Aceh dan Irian. juga pernah terjadi di Timor-Timur, Aceh dan Irian.
      Siapa yang melakukan perbuatan biadab ini ? adalah jawaban yang harus diungkapkan. Karena masalah perkosaan warga keturunan ini tidak akan selesai begitu saja jika pemerintah tidak berhasil an kembali. Ia akan menjadi kenangan buruk dan menjadi dendam kesumat yang berkepanjangan jika para pemerkosa ini dibiarkan bergentayangan.
Sesungguhnya derita yang teramat perih yang ditanggung oleh korban perkosaan massal adalah derita bangsa. Dan betapa kekerasan yang ditimbulkan oleh sara selalu membawa dampak yang menghancurkan.

Analisa kasus
·         Perkosaan ini akan menjadi kenangan buruk bagi para korban yang mengalaminya,sehinggah psikologis nya atau kejiwaan nya terganggu,yang dapat mengakibatkan kegilaan..
·         Pemerintah tidak berhasil menyelesaikan  mngupayakan agar menjadi kejadiaan terakhir dan tidak terulang kembali.

Deskiriminasi Gender
·         Termasuk gender violence
Karna terjadinya kasus pemerkosaan di dalam angkot.

Hak- hak kespro
·         Tidak adanya kenyamanan di angkutan kota pada sekarang ini.
·         Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan reproduksinya,
·         Hak untuk bebas dari pemerkosaan dan pelecehan seksual.






BAB III
 PENUTUP


1.1 Kesimpulan
              Peristiwa ini semakin mengurangi kepercayaan warga terhadap keamanan di dalam angkot dan Perkosaan semakin meluas dimana2 .
                                                   

1.2  Saran
·      Supaya tidak terjadi  kasus seperti itu atau trulang kembali dan pemerintah harus cepat menangani dan mengatasi agar perempuan di Indonesia terjaga keamananya .  Perkosaan ini sangat terencana, sistematis dan sarat dengan muatan politik.
     
·         168 kasus perkosaan terhadap warga keturunan Tionghoa terjadi saat kerusuhan Mei lalu - dua puluh diantara korban itu tewas karena terperangkap api dan dibunuh - dilakukan oleh kelompok (yang tidak menginginkan perubahan) tertentu yang terlatih.






Daftar Pustaka


DEPOK, KOMPAS.com —
 pertengahan Mei lalu, di Jakarta dan Solo,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar